Rabu, 28 Juli 2010

Teknik Dasar Memanah

TEKNIK DASAR MEMANAH

Untuk menguasai teknik dasar memanah yang baik dan benar. Pemanah harus menguasai teknik dasar memanah sesuai dengan bentuk anatomi dan fisiolagi tubuh.

Teknik dasar memanah sebenarnya tidak terbatas, menurut (Intruction manual – NAA) dan diperjelas oleh Damiri ketika penataran nasional pelatih panahan (1988) ada sembilan langkah yang popular yang dilakukan yaitu:

1. Stance (cara berdiri)

Stance merupakan posisi awal berdiri pemanah. Kedua telapak kaki sejajar dengan garis tembak, tubuh lurus mulai dari kaki, badan dan kepala menoleh kearah sasaran, kepala tidak dibiarkan bergerak tengadah atau menunduk, posisi ini normal dan mudah dilakukan berulang- ulang.


Gambar: Stance (cara berdiri)

Sumber: The archer s skills www.Archery.org (2008)

2. Nocking (memasang panah pada nocking point)

Sangkutkan panah pada nocking point tali busur dengan posisi sayap indek selalu diluar window busur. Sayap indek adalah satu sayap yang searah dengan sebelah ujung nock. Letakkan batang panah pada sandaran panah dibusur (arrow rest dan button)

Gambar: Nocking (memasang panah)

Sumber: The archer s skills www.Archery.org (2008)

3. Extend (merentang tangan busur)

Tangan busur direntang lurus kearah sasaran setinggi bahu, bagian siku dalam diputar hingga vertikal untuk mendapatkan posisi menjauh dari garis lintasan tali. Kedua bahu sama tinggi, persendian bahu dengan pangkal lengan atas pada posisi normal atau dikunci jangan direnggangkan. Ibu jari dan jari telunjuk membetuk “Y” sebagai posisi penyanggah busur. Titik tumpu adalah pada pivot point.

Jari penarik adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Ditekuk hingga membentuk posisi menarik, sedangkan ibu jari ditekuk kedalam menempel dengan telapak tangan, sedangkan jari jari kelingking ikut ditekuk tetapi tidak dibebani tegangan. Jari penarik dibawa meraih tali pada ruas kedua dan ketiga dengan menempatkan jari telunjuk diatas nock, jari tengah dan jari manis dibawah.

Posisi dan bentuk grip, lengan busur sudah harus dibentuk sebelum tali ditarik dan tidak dirubah lagi apabila tarikan sudah dimulai. Posisi dan bentuk grip yang salah merugikan pemanah antaranya lintasan string ketika melepas panah akan mengenai lengan pemanah.


Gambar: Grip handle (pegangan)

Sumber: The archer s skills www.Archery.org (2008)

4. Drawing (menarik tali)

Bagian-bagian yang dipergunakan untuk menarik tali adalah: jari, punggung telapak (wrist), lengan bawah, ketiga bagian ini pada posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang.

Lengan penarik bergerak rata-rata air kebelakang mengikuti garis lurus panah mengarah kebawah dagu atau samping (side anchor)


Gambar: Drawing (menarik tali)

Sumber: The archer s skills www.Archery.org (2008)

5. Anchoring (menjangkar)

Tali busur ditarik kearah bawah dagu (anchor tengah) atau sedikit kesamping dagu dibawah rahang (anchor samping). Pada saat menarik tali perlu diperhatikan agar jari penarik jangan sampai merobah ketegakan tali kerena telapak dan tali berputar keluar. Posisi jari penarik harus tetap rata dan pembebanan pada ketiga tali harus sama. Sisi atas jari telunjuk dari ruas pertama, kedua, dan ketiga dan pangkal jari menempel ke dagu, rahang dan pangkal rahang disebelah bawah.



Gambar: Anchoring (menjangkar)

Sumber: Archery hal 11

6. Tighten/hold (mengetatkan dan menahan)

Kedua pangkal lengan dan bahu, kedua belikat di rapatkan kedalam sehingga terkunci, tangan busur dan pangkal lengan penarik akan lebih baik bila membentuk satu garis lurus.


Gambar: Tighten/hold (mengetatkan dan menahan)

Sumber: Analisis Teknik Memanah hal 6 (1988)

7. Aiming (membidik)

Sebelum tali mulai ditarik, pin alat bidik sudah ditempatkan pada sasaran tengah, bayangan tali (linning up) ditempatkan pada garis tengah busur.


Gambar: Aiming (membidik)

Sumber: The archer s skills www.Archery.org (2008)

8. Release ( melepas tali busur)

Otot belakang diketatkan, jari penarik rilek, tidak ada tegangan pada kepalan maupun pangkal jari. Kekuatan penarik berasal dari lengan atas penarik. Lepaskan tali dengan melenturkan atau melepaskan tegangan dari ketiga jari dan biarkan tertarik kebelakang menyusuri bawah rahang dan sisi leher sehingga berhenti di satu tempat setuhan yang selalu sama setiap keli melepaskan anak panah.


Gambar: release ( melepas tali busur)

Sumber: The archer s skills www.Archery.org (2008)


9. After hold (posisi akhir)

Lengan penarik bergerak lurus kebelakang, antara lengan atas dan lengan bawah tidak membuka. Jari-jari berhenti pada titik dentuhan yang selalu sama dan dalam keadaan relek. Tangan busur tetap direntang apada posisi semula lurus kearah sasaran dan tetap ditahan hingga dua detik setelah panah menyentuh permukaan sasaran.


Gambar: After hold (posisi akhir)

Sumber: Analisis Teknik Memanah hal 7 (1988)

Senin, 19 Juli 2010

Panahan Pidie Jaya

Salam Olahraga..

Bravo Archery panahan Aceh
Selamat kepada team Panahan Pidie jaya atas keberhasilan nya menjadi juara umum pada PORPROV XI Bireun.

Perjalanan Singkat Perpani Pidie Jaya

Merupakan sejarah yang memilukan awal mula berdirinya PERPANI PIDIE JAYA pada bulan Agustus 2010 atas prakarsa Muksalmina S.Pd dan Ahmad,S.Pd. Atas rekomendasi yang terhormat bapak ketua KONI PIDIE jaya Drs. Asri Sulaiman. mengizinkan terbentuknya PERPANI Pidie Jaya. sejak dikeluarkan SK Pengcab Perpani PIDIE JAYA oleh PENGPROV. PERPANI ACEH maka sejak itu pula pembinaan atlet-atlet muda terus berjalan dengan keadaan apa adanya.. syukur Alhamdulillah KONI PIDIE Jaya terus memberikan dukungan moril dan materil kepada pengcab yang mewadahi club Sagena Archery dengan president direktur Ibu Nurliza S.T. Upaya penggalangan dana terus diupayakan sehingga Bapak Wakil Gubernur merespon usaha kami dengan bantuan pembelian tambahan peralatan dan try out. Hasilnya pada bulan November 2009 dengan predikat pendatang baru pengcab PERPANI Pidie Jaya ikut perdana pada Kejuaraan Provinsi Panahan Tahun 2010. Al hasil Pidie Jaya keluar sebagai Juara Umum dengan meraih 2 emas, 1 perunggu. mengukir rekor baru total jarak atas nama dhia rahmat total skor 810 dengan komposisi team, Pelatih Muksalmina S.Pd, Ahmad,S.Pd. Atlet. Rizqan, Dhia Rahmat, Saiful Adi, M.Zakaria..
Lengkap sudah eforia prestasi penutup tahun 2010 Pengcab.Perpani Pidie Jaya terimakasih Bapak Muhammad Nazar wakil Gubernur Aceh yang perduli dengan pemuda-pemuda haus prestasi.

Memasuki tahun 2010 guna menghadapi PORPROV XI di Bireun KONI PIDIE Jaya memberi tugas baru untuk Pengcab. PERPANI PIDIE JAYA untuk meraih juara umum pada PORPROV XI, dengan mengemban misi tersebut maka continuitas latihan terus dipertahankan dengan segala keterbatasan yang ada, bulan 5 mengikuti seleksi dari Peng Prov PERPANI Aceh mewakili Aceh untuk berlaga pada Kejurnas Panahan Tahun 2010. dengan komposisi team yang sama Rizkan berhasil memecahkan rekor pribadinya dengan torehan total sekore 840, secara keseluruhan Aceh pada peringkat 17 dari 33 provinsi. Aceh hanya mengikuti Nomor Ronde Nasional, dari 4 nomor yang dipertandingkan yaitu FITA Coumpond, FITA Recurve, Ronde Nasional dan Ronde Tradisional. dengan hasil tersebut Perpani Pidie Jaya siap menatap PORPROV XI pada bulan Juli.

Tepatnya pada tanggal 18 Juli 2010 bertepatan di Lapangan Sekolah Sukma hari pertama pertandingan panahan PORPROV XI Bireun di mulai dengan nomor Ronde Nasional Jarak tanding 50m, 40m, 30m. pada hari pertama jarak 50m, atas nama Rizkan berhasil menyabet 1 perak, pada jarak 40m, atas nama M.Zakaria berhasil menyabet 1 Emas, 1 Dhia Rahmat 1 Perak, Pada Jarak 30m Rizkan 1 perak, dhia rahmat 1 perunggu.

Pada tanggal 19 Juli 2010 hari ke 2 pertandingan eliminasi aduan perorangan perpani PIJAY menambah perolehan medali atas nama dhia rahmat 1 emas dan M.Zakaria 1 Perunggu. Perolehan medali 2 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. dengan hasil demikian mengukuhkan Perpani Pijay kembali menjadi juara umum. semoga besok tanggal 20 Juli 2010 dapat menambah medali lagi di nomor aduan beregu. Sekuad Tean Panahan PIJAY. Pelati offisial Muksalmina.S.Pd. Bapak Akrami. Atlet Dhia Rahmat, Rizqan, Saiful Adi, M.Zakaria, Suhaimi.